"Setiap yang bernyawa pasti merasai keperitan mati"

Monday, 29 July 2013

Terbiasa.


Terbiasa.
Cukup terbiasa.
Hidup menyendiri.
Di dunia ini.
Sepi.


Tanpa kau. Tanpa dia.
Aku mampu buat apa saja.
Kerana kau bukan pencipta.
Yang memberi dosa pahala.


Aku hina.
Mengumpat.
Mencaci.
Menghina.
Menghukum.
Menipu.
Menjadi amalan biasa.


Sekelumit rasa sayang pada saudara Islam di Mesir,
langsung tiada dalam hati.

Aku langsung tidak peduli tentang mereka.
Bagi aku, aku dan mereka bukan saudara!
Mereka Mesir, Syria, sedangkan aku?
Aku hanya rakyat jelata.
Di Malaysia!


Banyak mulut berkata.
Membebel memberi nasihat.
Berusaha mentarbiyah hati ini.

Tapi malang, hati ini cukup keras. Degil. Bebal bukan kepalang.

Hati ini endahkan segala nasihat. Segala tarbiyah. Segala yang suci.


Duhai hati, kenapakah?
Apakah kerana dirimu sudah penuh noda, 
lantas membenci segala yang baik?

Duhai hati, tidak insafkah kau?
Kenapa mudah terpedaya.
Kenapa mudah terpesong dengan nafsu!





Ya Allah
Ya Rabbi
Ampunkanlah diri ini.
Sungguh aku hina.

Ku akui, kelemahan diri,
Ku insafi, kekurangan ini,
Ku kesali, kejahilan ini.
Terimalah taubatku ini.

Kalian, belum terlambat untuk berhijrah.
Selagi nyawa dikandung badan.
Cubalah.
Berubahlah ke arah kebaikan.
Walau sekecil zarah pun kebaikan itu.

Sesungguhnya Allah itu bersifat Al-Ghafur sayangku.


"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222).


"Katakanlah: "Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Az-Zumar: 53)


"Jika kalian melakukan kesalahan-kesalahan (dosa) hingga kesalahan kalian itu sampai ke langit, kemudian kalian bertaubat, niscaya Allah SWT akan memberikan taubat kepada kalian." (Hadist diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Abi Hurairah, dan ia menghukumkannya sebagai hadits hasan dalam kitab sahih Jami' Shagir - 5235)


"Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohon ampun untuk mereka, tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. (QS. An-Nisa: 64)


"Maka bertaubatlah kepada Tuhan Yang menjadikan kamu, dan bunuhlah dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu, pada sisi Tuhan Yang menjadikan kamu, maka Allah akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dialah yang Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang ." (QS. Al Baqarah: 54)



"Maka barangsiapa yang bertaubat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu, dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. Al Maaidah: 39)



"Tuhanmu telah menetapkan atas diriNya kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barangsiapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya, dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al An'aam: 54)



"Kemudian, sesungguhnya Tuhanmu (mengampuni) bagi orang-orang yang mengerjakan kesalahan karena kebodohannya, kemudian mereka bertaubat setelah itu, dan memperbaiki ( dirinya) sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nahl: 119)




Tidak cukup lagi kah nikmat taubat itu kepadamu wahai manusia?

Aasif Jiddan,
aku bukan pendakwah.
cuma mentarbiyah diri.
mendidik jiwa agar suci.













Hidup bukan nafsi-nafsi.
Kau ada Dia dalam hidup ini.